Netralitas Jangan Hanya Slogan, Ketua DKPP Sebut Pemilu Induk Semang Demokrasi
Jakarta - Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 adalah momen penting dalam menguji kualitas demokrasi dan kepemimpinan di Indonesia.
Ketua DKPP Heddy Lugito mengatakan bahwa Pemilu adalah induk semang Demokrasi. Karena dari Pemilu menghasilkan pemimpin negara ini.
“Marilah kita kawal pemilu 2024 demokratis dan penuh Integritas,” tutur Heddy dalam diskusi publik dengan bertajuk "Kualitas Demokrasi dan Kepemimpinan Indonesia Akan Diuji Melalui Netralitas Pemilu 2024", Selasa (28/11).
Heddy menyebutkan 5 kunci pemilu demokratis yakni regulasi baik, birokrasi netral, peserta taat aturan, pemilih yang cerdas partisipatif, dan penyelenggara pemilu yang berintegritas.
“Regulasinya belum sangat baik. Regulasi di Indonesia masih gampang dipermainkan,” kata Heddy.
Menurutnya, partisipasi pemilu di Indonesia terbesar didunia hingga 70 - 80 persen. Sedangkan hasil penelitian yang ada Pemilih kita masih menerima politik uang hingga 50 - 60 persen.
“DKPP dibentuk untuk menjaga netralitas pemilu. DKPP selalu menjaga penyelenggara Pemilu Tegak Lurus kepada Demokrasi. Disetiap tahapan tidak boleh ada pelanggaran etik sekecil apapun. Kita pastikan semua tahapan pemilu berjalan dengan baik, tegas Heddy.
Sementara itu, Jubir TPN Ganjar - Mahfud, Aiman Witjaksono, mengingatkan juga agar ‘Netralitas’ jangan hanya jadi Slogan.
“Pertanyaannya mengapa di pemilu kali ini begitu kencang tentang netralitas? Berawal saat terjadinya pelanggaran berat di Mahkamah Konstitusi (MK),” ungkap Aiman.
Aiman menegaskan bahwa demokrasi berasal dari Kesepakatan sehingga jangan sampai berujung pidana sehingga melunturkan demokrasi.
“Hari ini kita berjihad Demokrasi. Demokrasi berasal dari Kesepakatan. Jangan sampai berujung pidana sehingga melunturkan demokrasi. Jangan pernah takut untuk memperjuangkan Demokrasi,” kata Aiman.
Pada kesempatan yang sama, Co Captain Timnas Anies - Muhaimin, Al Muzammil Yusuf, mengatakan bahwa gerakan masyarakat pasti inginkan netralitas dalam pemilu, baik calon maupun prosesnya. Namun yang dikhawatirkan pengawalan suara rakyat dimana coblosan 1 suara sangat berarti dan harus dipastikan terhitung.
“Seluruh capres, seluruh partai, seluruh aparatur harus bersama - sama mengajak rakyat untuk berikan suaranya secara gembira tanpa ada intimidasi darimanapun. Rakyat saat ini sudah sangat dewasa. Yang kita takutkan bukan konflik rakyat melainkan elit dengan elit,” kata Al Muzammil. [-red]
Posting Komentar untuk "Netralitas Jangan Hanya Slogan, Ketua DKPP Sebut Pemilu Induk Semang Demokrasi"