Pdt. Albert Yoku : Ciptakan Pemilu yang Damai Tunjukkan Wibawa Bangsa Indonesia
Jakarta - Penyelenggaraan Pemilu yang damai serta berdasarkan asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil [Luber Jurdil] sangat penting dilakukan karena menyangkut wibawa bangsa Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Jayapura, Pdt. Albert Yoku dalam sebuah kesempatan wawancara di Radio MNC Trijaya (17/1)
“Tahapan Pemilu 2024 yang sedang berlangsung dinilai sudah cukup baik dan berintegritas, karena bisa memberikan juga pemahaman kepada masyarakat untuk memilih kandidat calon berdasarkan visi, gagasan, talenta dan akal baik,” kata Pdt. Albert.
Hal itu, lanjutnya, menjadi penting agar pemimpin yang terpilih nanti dipilih memang betul berdasarkan hasil pemikiran bukan hanya mengikuti kemauan orang lain.
Dirinya menambahkan, Pemilu perlu dilakukan dengan cara-cara beragama, dimana dalam menghadapi suatu kepentingan harus bersandar kepada Tuhan YME disertai jiwa dan hati yang tenang.
“Dengan berpegang kepada agama masing-masing, Pemilu 2024 bisa terlaksana dengan damai sekaligus ikut merawat tingkah laku, sehingga kerukunan dan pesatuan tetap terjaga,” tutur Pdt Albert.
Sementara itu, tambahnya, terdapat ancaman lain yang harus diantisipasi bersama yaitu adanya potensi penyebaran hoax dan berita bohong tersebar di media sosial pada Pemilu 2024 masih sangat besar. Yang paling mudah dan sering digunakan adalah narasi SARA dan politik identitas. Hal tersebut perlu dicegah bersama agar tidak mengganggu jalannya kontestasi politik pada 2024.
Pdt Albert juga menggambarkan situasi di Jayapura, Papua saat ini dimana kondisi di Jayapura khususnya terkait dengan Pemilu 2024 masih berjalan dengan aman sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah dilakukan.
“Masyarakat juga terlihat cukup antusias dengan adanya Pemilu 2024, karena mereka meyakini bahwa adanya Pemilu akan memberikan manfaat kepada semua,” ungkapnya. []
Posting Komentar untuk "Pdt. Albert Yoku : Ciptakan Pemilu yang Damai Tunjukkan Wibawa Bangsa Indonesia"