Apresiasi Apkam Amankan Situasi Jelang Pemilu dan Nataru dari Radikalisme
Oleh : David Kiva Prambudi )*
Aparat keamanan dari jajaran personel gabungan yang terdiri dari Badan Intelijen Negara (BIN), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) patut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari seluruh masyarakat di Indonesia. Pasalnya, seluruh jajaran Apkam tersebut memang selama ini sudah sangat optimal untuk mengamankan segala perayaan yang dilangsungkan oleh warga, termasuk pada perayaan Tahun Baru 2024 dari berbagai macam potensi ancaman yang mungkin terganggu seperti halnya terorisme. Bukan hanya itu, namun seluruh pihak juga optimal dalam melakukan pengamanan pada Pemilu.
Polri sendiri membeberkan bagaimana keberhasilan mereka untuk memberantas adanya terorisme selama tahun 2023 di Indonesia. Data menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 146 terduga teroris yang telah berhasil diamankan oleh aparat keamanan sepanjang tahun tersebut.
Mengenai hal itu, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa pihaknya terus mengedepankan langkah secara preventif namun tetap straight untuk bisa meniadakan berbagai macam potensi serangan teror sepanjang tahun 2023.
Ternyata, dari pendekatan yang dilakukan oleh aparat keamanan tersebut terbukti sangat berhasil, yakni membuahkan hasil dengan adanya penangkapan hingga sebanyak 146 orang tersangka teroris, di mana sebanyak empat diantaranya telah dilakukan penegakan hukum oleh Operasi Madago Raya 2023.
Lebih lanjut, meski banyak diantara kelompok teroris, termasuk kelompok MIT sendiri memang telah berhasil ditumpas, namun operasi terus akan dilakukan untuk pemulihan keamanan dan juga semakin menjamin situasi serta kondisi di tengah masyarakat bisa aman dan tertib.
Bukan hanya itu saja, namun pihak aparat keamanan juga telah berhasil melakukan deradikalisasi terhadap sebanyak 4.892 napi teroris (napiter) bahkan termasuk juga kepada para anggota keluarga mereka.
Bukti lain dari bagaimana optimalnya kinerja yang telah dilakukan oleh seluruh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan BIN, TNI dan Polri adalah terdapat salah seorang narapidana kasus terorisme (napiter) bernama Suherman Bin Abdul Rahman asal Merauke, yang pada akhirnya dirinya menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Suherman telah menyatakan untuk berkomitmen dengan sangat kuat dalam melepaskan baiatnya dari amir atau pemimpin kelompok jaringan organisasi radikalisme dan teroris yang selama ini dia ikuti dan telah sangat bertentangan dengan ideologi NKRI. Dirinya kemudian mengaku bahwa NKRI adalah sebuah negara yang sah dalam pandangan Islam dan juga telah mengakui keberadaan falsafah dasar negara, Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan adanya semboyan Bhinneka Tunggak Ika sama sekali seluruhnya tidak ada yang bertentangan dengan syariat Islam.
Tentu saja semua hal tersebut juga sama sekali tidak bisa dilepaskan dari bagaimana peranan sangat optimal yang telah dilakukan oleh segenap jajaran aparat keamanan dari personel gabungan BIN, TNI dan Polri dengan upaya deradikalisasi. Bahkan mantan Napiter itu menyatakan pula dirinya sangat bersedia untuk mengikuti adanya program pembinaan dan deradikalisasi yang diselenggarakan oleh pihak lapas maupun instansi lainnya.
Dengan adanya ikrar sumpah setia kepada NKRI secara tulus dari lahir dan batin, tentunya akan menjadi bagian yang sangat penting dan mampu semakin mambangun bangsa ini ke depannya sehingga bisa terbebas dari seluruh ancaman paham ekstrimisme.
Dari ratusan penangkapan kepada tindak terorisme tersebut, sepanjang bulan Desember sendiri atau menjelang perayaan Tahun Baru 2024 dan pelaksanaan Pemilu saja telah terdapat sebanyak 18 orang tersangka tindak pidana terorisme telah berhasil diamankan oleh pihak Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88 AT Polri).
Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas ataupun manuver yang terus dilakukan oleh kelompok teroris itu, terlebih ketika momentum perayaan Tahun Baru dan menjelang Pemilu 2024 seperti sekarang ini, yang mana masyarakat sedang banyak yang menikmati suasana liburan mereka bersama dengan keluarga di tempat keramaian atau wisata hingga pada pendistribusian logistik KPU.
Dengan kata lain pula, berarti pendekatan dan juga langkah sudah sangat tepat serta optimal diterapkan oleh aparat keamanan dari jajaran personel gabungan BIN, TNI dan Polri karena mampu secepat itu melakukan pendeteksian, penangkapan hingga penindakan tegas sebelum nantinya terjadi berbagai macam hal yang tidak diinginkan.
Tentu saja, berbagai macam hal yang dapat mengganggu kelancaran, ketertiban dan keamanan di masyarakat (kamtibmas) terus menjadi atensi yang kuat dari jajaran aparat keamanan. BIN, TNI dan juga Polri memiliki komitmen yang sangat kuat untuk bisa mengamankan perayaan Tahun Baru 2024 dan juga pelaksanaan pesta demokrasi serta kontestasi politik dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu).
Pengamanan perayaan Tahun Baru 2024 dan pelaksanaan Pemilu dari adanya ancaman ataupun potensi radikalisme-terorisme memang sejauh ini terus sangat optimal dilakukan oleh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari BIN, TNI dan Polri. Seluruh pendekatan dan strategi atau langkah yang dilakukan juga sangat efektif, terbukti dari banyaknya penangkapan serta program deradikalisasi yang nyatanya sukses memutus mata rantai terorisme di Indonesia.
)* Penulis adalah Kontributor Yudistira Institute
Posting Komentar untuk "Apresiasi Apkam Amankan Situasi Jelang Pemilu dan Nataru dari Radikalisme"