Upaya Apkam Lindungi Masyarakat Papua Dari KST Sudah Tepat
Oleh : Kristy Tiara Yumte )*
TNI-Polri terus bersinegi memperkuat pengamanan dan menindak tegas anggota KST Papua yang kembali kembali terjadi di Kali Ei Kabupaten Yahukimo. Sebanyak 21 masyarakat berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.
Pengamanan ini dilakukan oleh Tim Gabungan yang dipimpin Mayor Mar Hariono, terdiri dari Satgas Yonif 7 Marinir dan Kodim 1715/YHK di bawah kendali Dansatgas Yonmar 7 Letkol Mar Alex Zulkarnaen, melakukan pengejaran dan penyisiran.
Kolonel Johanis menegaskan, aparat gabungan berhasil melakukan evakuasi para korban pembantaian dan pemberontak anggota KST Papua, meskipun Tim Evakuasi mendapat gangguan tembakan dari gerombolan KST Papua. Pengamanan terus di tingkatkan sampai situasi dan kondisi wilayah kategori aman,
Tidak gencar aparat keamanan terus menyisiri wilayah untuk mendapat titik terang keberadaan anggota KST Papua yang harus di tindak tegas dan memberantas anggota KST Papua menjadi hal utama dari aparat keamanan.
Sebelumnya, aksi KST Papua ini dilakukan oleh 30 orang yang menyerang menyerang area penambangan emas illegal di Kali Ei, Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Tujuh warga yang merupakan pendulang emas tewas dibunuh.
Selain itu KST Papua diketahui merupakan pimpinan Asbak Koranue, bagian dari kelompok Egianus Kogoya. Senjata yang dikenakan 1 senapan SS1 V2, panah, dan parang. KST juga membakar 3 ekskavator, 2 truk, dan Kamp pendulangan.
Aksi KST Papua tersebut telah membuat rasa takut di masyarakat Papua. Tindakan Kelompok Separatis ini tidak ubahnya seperti teroris yang membuat keamanan dan stabilitas wilayah terganggu, yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Papua.
Kaskogabwilham III Marsma Deni Simanjuntak, mengatakan pasca kejadian tersebut, personel gabungan yang dipimpin Mayor Mar Hariono, baik dari unsur TNI dan jajaran Polri langsung berangkat menuju wilayah Kali Ei. Hasil penyisiran yang dilakukan, Tim Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 21 orang masyarakat yang ketakutan yang berhasil meloloskan diri pada kejadian pembantaian oleh KST Papua.
Selain 21 orang yang terselamatkan, terdapat tujuh korban yang tewas akibat aksi tersebut dengan kondisi mengalami luka akibat senjata tajam berupa parang dan panah serta mengalami luka tembak. Korban tersebut merupakan Masyarakat pendulang emas di Kali El Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala Yahukimo.
Seluruh prajurit dari TNI dan Polri itu terus maju dalam menghadapi anggota KST Papua, yang mana justru sebenarnya mereka hanya bisa melakukan penyerangan kemudian langsung melarikan diri.
Tim gabungan TNI juga berhasil memantau pergerakan KST, terpantau kurang lebih 20 orang KST Papua dengan membawa 5 pucuk senjata, 2 senjata organik jenis Sniper dan SS1 serta 3 pucuk senjata rakitan. Mereka disebut bergerak menjauh menuju ke arah ketinggian/gunung.
Berhasil mengevakuasi dan terus memantau kondisi warga yang terselamatkan di RSUD Dekai , Kaskogabwiham III mengatakan Kondisi warga masih trauma dengan kejadian tersebut, karena melihat beberapa rekannya tewas. Pukul 14.00 WIT, Tim Gabungan bergerak dari Kali Ei menuju Kodim 1715/YHK dengan membawa 21 orang non OAP yang berhasil di evakuasi, selanjutnya diserahkan ke Kodim 1715/YHK untuk pengamanan mereka dan tindakan pemulihan.
Dalam hal yang sama Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakakan bahwa, pasca kejadian pembantaian oleh KST Papua, Personel gabungan yang dipimpin Mayor HR, baik dari unsur TNI dan jajaran Polri langsung berangkat menuju wilayah Kali Ei. Setibanya di Pos Brimob Kali Kolop, Tim Gabungan TNI-Polri melaksanakan koordinasi tentang situasi dan kondisi di wilayah Kali Ei.
Dengan adanya penjagaan yang maksimal dan juga tindakan tegas serta terukur yang dapat dari aparat keamanan, diharapkan dapat mengembalikan kondisi yang kondusif dan aman di wilayah Yakuhimo dari seluruh ancaman tindakan kejahatan serta teror yang terus digencarkan oleh KST Papua.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius Fakhiri meminta para petambang di Kali Ei untuk menghentikan penambangan. Ia juga meminta mereka meninggalkan wilayah itu.
Irjen Mathius Fakhiri mengatakan agar seluruh petambang untuk keluar dari wilayah tersebut agar langkah-langkah penegakan hukum bisa dilakukan dengan maksimal. TNI akan terus membantu masyarakat dan terus menciptakan rasa aman di wilayah Papua.
Seluruh tindakan yang mereka lakukan tersebut memang sama sekali bukanlah hal yang bisa dibiarkan terjadi begitu saja, sehingga harus secepat mungkin untuk dilakukan aparat keamanan mampu menindak dengan sangat tegas dengan menerapkan aturan sebagaimana hukum yang berlaku , kepada KST Papua yang selama ini terus mengganggu wilayah Papua lantaran selalu menggencarkan berbagai macam aksi teror mereka, maka Kapolda Papua menegaskan bahwa pihaknya akan mengirimkan
Masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung upaya aparat keamanan. Dukungan moral, kepatuhan terhadap hukum, dan kerjasama dalam memberikan informasi penting adalah kontribusi positif yang bisa kita berikan. Melalui kolaborasi antara aparat keamanan dan masyarakat, kita dapat membangun lingkungan yang aman, damai, dan sejahtera bagi semua.
)* Mahasiswa Papua tinggal di Manado
Posting Komentar untuk "Upaya Apkam Lindungi Masyarakat Papua Dari KST Sudah Tepat"