Penambahan DOB Papua Mempercepat Pembangunan di Bidang Pendidikan
Oleh : Charles Tabuni )*
Penambahan DOB (Daerah Otonomi Baru) didukung oleh seluruh masyarakat Papua. Mereka menyadari bahwa dengan bertambahnya DOB maka akan ada banyak keuntungan, terutama di bidang pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan akan makin masif berkat penambahan DOB, karena banyak sekolah berkualitas baik yang dibangun oleh pemerintah provinsi.
Sebelum ada penambahan DOB, Indonesia memiliki 34 provinsi, di antaranya Papua dan Papua Barat. Penambahan provinsi-provinsi baru terjadi di era reformasi, setelah sebelumnya pada masa orde baru hanya ada 27 provinsi. Mengapa ada provinsi yang baru? Penyebabnya karena menyesuaikan dengan luas pulau atau daerah tersebut dan mempermudah desentralisasi pemerintahan.
Saat ini di Papua ada 4 provinsi / DOB baru yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan Tengah, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan. Penambahan DOB akan mempercepat pembangunan di seluruh wilayah Papua, terutama di bidang pendidikan.
Politisi Otopianus Tebai menyatakan bahwa pemekaran wilayah di Papua perlu mendapatkan masukan dari berbagai pihak agar sesuai dengan harapan masyarakat Papua. Otopianus juga menyoroti pentingnya penguatan pendidikan informal di Papua. Khususnya bagi mereka-meraka yang pengangguran, didampingi, dan dibina sehingga mereka lebih mandiri. Ia pun menekankan perlunya pemerintah mempertimbangkan partai politik lokal sebagai identitas budaya OAP.
Dalam artian, pemekaran wilayah alias penambahan DOB akan memiliki efek positif pada bidang pendidikan di Papua. Dengan 4 DOB maka akan memudahkan mobilitas, menambah fasilitas kesehatan dan pendidikan masyarakat.
Saat ada provinsi baru, otomatis dana APBD akan ditambah oleh pemerintah. Uang ini tak hanya digunakan untuk membangun jembatan dan infrastruktur lain. Namun juga untuk membangun gedung sekolah yang lengkap, beserta fasilitas perpustakaan, dll. Sistem pendidikan di Papua akan jauh lebih baik berkat penambahan DOB.
Dengan begitu, anak-anak di daerah akan bisa sekolah hingga tingkat SMA, karena di provinsinya sudah ada sekolah yang bagus. Ia tak perlu merantau ke Jayapura, Merauke, atau kota besar lain,
tetapi belajar di tempatnya sendiri. Anak-anak Papua akan makin cerdas dan menjadi calon pemimpin di masa depan.
Perlu diketahui juga, bahwa sistem pendidikan di Indonesia bagian barat secara umum lebih baik dari Indonesia bagian Timur, seperti Papua. Di Indonesia Timur, masih banyak anak-anak yang tidak memiliki akses ke sekolah yang baik.
Kondisi ekonomi, budaya dan aksesibilitas geografis menjadi batasan bagi banyak anak-anak di wilayah timur Indonesia untuk mendapatkan pendidikan dasar sekalipun. Masih banyak masyarakat yang belum peduli dengan pentingnya pendidikan untuk anak-anak. Ada yang mengalami kesulitan ekonomi sehingga tak mampu menyekolahkan anak-anak mereka.
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Papua adalah kondisi geografis yang menyulitkan warga Papua untuk mendapatkan pendidikan.
Dengan penambahan DOB maka akan dibangun infrastruktur berupa Jalan Trans Papua dan jalan lain, serta jembatan. Dengan infrastruktur ini maka akan mengatasi masalah aksesibilitas geografi. Letak sekolah akan makin mudah dan bisa dijangkau oleh para siswa, sehingga mereka lebih semangat belajar.
Sebelum ada penambahan DOB, banyak anak yang terpaksa putus sekolah sekolah karena mereka harus bekerja demi menunjang ekonomi keluarga. Pandangan konservatif di Papua, memandang bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang tidak penting dan keengganan untuk bekerja menyebabkan banyak rakyat Papua yang meninggalkan kawasan urban.
Mengutip data dari Uinted Nations Children’s Fund (UNICEF) menunjukkan bahwa 30% siswa Papua tidak menyelesaikan SD dan SMP mereka. Di pedalaman, sekitar 50% siswa SD dan 73% siswa SMP memilih untuk putus sekolah.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, mengatakan bahwa ia mendukung 4 DOB baru di Papua. Menurutnya, pemekaran daerah bisa memicu pembangunan di Papua. Nantinya akan banyak pelayanan masyarakat yang dapat diberikan, seperti pembangunan universitas, akademi, dan lembaga pendidikan lain.
Dengan penambahan DOB maka akan sangat menguntungkan bagi masyarakat Papua. Mereka bisa kuliah, tak hanya di Universitas Cendrawasih. Namun juga di kampus-kampus lain yang akan dibangun di Papua. Mereka tak lagi harus merantau ke Jawa atau pulau lain untuk menempuh pendidikan tinggi.
Untuk mempermudah masyarakat Papua maka pemerintah pusat memberikan dana beasiswa otsus. Dengan uang ini maka para siswa dan mahasiswa bisa belajar dengan tenang karena SPP sudah ditanggung. Mereka bisa fokus menyelesaikan studi tanpa mengkhawatirkan biayanya. Kemudian, beasiswa otsus juga bisa digunakan di kampus luar Papua, bahkan di luar negeri.
Penambahan 4 DOB Papua benar-benar menguntungkan masyarakat, terutama di bidang pendidikan. Dengan adanya provinsi baru maka sekolah-sekolah dan universitas dibangun sehingga rakyat di Bumi Cendrawasih bisa belajar sampai jadi sarjana. Jika masyarakat Papua bisa sekolah tinggi maka masa depannya akan makin baik karena mendapatkan pekerjaan yang layak.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta
Posting Komentar untuk "Penambahan DOB Papua Mempercepat Pembangunan di Bidang Pendidikan"