Arab Saudi Bertekad Investasi di IKN Bukti Perekonomian Indonesia Menjanjikan
Oleh : Alfisyah Dianasari )*
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga hal ini memerlukan suntikan dana dari Investor. Salah satu negara yang berniat untuk berinvestasi di IKN adalah Arab Saudi.
Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman modal (BKPM) mengisyaratkan kepastian Arab Saudi untuk berinvestasi di IKN Nusantara. Meski demikian, dirinya belum membocorkan lebih detail terkait jumlah dana dan waktu investasi tersebut. Namun, ia berjanji akan mengumumkan jika kerjasamanya sudah ditandatangani.
Sebelumnya pemerintah Kerajaan Arab Saudi mulai melirik peluang kerja sama dengan Indonesia terkait proyek pembangunan IKN Nusantara. Keinginan itu disampaikan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Essam bin Abeed Al-Thaqafi. Namun demikian, seiring berjalannya waktu kepastian soal investasi tersebut belum juga diumumkan secara resmi.
Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan bahwa dirinya sempat mengirimkan tim ke Arab Saudi untuk bernegosiasi dengan investor yang ada di sana. Dirinya juga mengaku bahwa Investor asal Arab Saudi kerap kali menghubunginya untuk mengetahui progres investasi IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Pada kesempatan pernyataan secara virtual saat didapuk menjadi keynote speaker pada perayaan Dies Natalis ke-60 Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang dilaksanakan di Balikpapan, Luhut menegaskan bahwa tidak benar jika pembangunan IKN minim pendanaan. Luhut mengaku bahwa dirinya telah bertemu dengan Mohammed bin Salman, Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, yang menyatakan akan berinvestasi sangat besar. Selain itu, Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund juga akan menyiapkan investasi sebesar 20 miliar dolar AS.
Luhut juga menggarisbawahi, ibu kota baru Nusantara diperuntukkan bagi generasi muda yang akan menikmatinya di masa mendatang. Bentuknya tak akan kalah dengan pembangunan kota modern Neom di Arab Saudi, Dubai di Uni Emirat Arab, serta Shenzhen di Tiongkok.
Proses pemindahan kantor-kantor utama pemerintahan pusat dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, diharapkan akan selesai pada kuartal kedua 2024.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan saat ini pembangunan Indonesia jauh lebih merata. Selain menjadi lokasi pembangunan ibu kota negara, kini banyak industri baru tumbuh di Kalimantan, seperti pembangunan industri energi baru di Kalimantan Utara.
Luhut juga mengungkapkan, investasi yang dulunya hanya berpusat di Jawa dan Sumatera, kini bisa tersebar ke berbagai daerah lain, termasuk Kalimantan. Di sinilah para pemuda, termasuk GAMKI, harus memainkan perannya, karena banyak sekali lapangan kerja serta program-program UMKM terbuka luas. Perlu diketahui bahwa IKN merupakan kota masa depan atau kota bagi generasi muda masa kini.
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H Sumadilaga berharap agar generasi muda secara inklusif dapat berkontribusi dan berpartisipasi untuk mengakomodasi inovasi pada tiga area yang diprioritaskan pertumbuhannya, dari sektor kesehatan, energi dan ekonomi.
Ia menjelaskan terdapat beberapa faktor yang membuat pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. Beberapa faktor tersebut, antara lain pemerataan populasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa.
IKN sengaja diarahkan sebagai katalisator bagi Kalimantan Timur dengan mendorong pembangunan ekonomi masa depan melalui kerja sama segitiga kota yakni Samarinda, Balikpapan dan IKN.
Samarinda sebagai jantungnya yakni pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi yang diremajakan. Balikpapan sebagai otot, yakni hilir migas dan logistik Kalimantan Timur. Lalu IKN sebagai pusat syaraf, inti pemerintah dan pusat inovasi hijau.
Di sisi lain pemerintah juga terus menyiapkan ragam aturan untuk memuluskan proyek Ibu Kota Negara. Misalnya saja soal aturan pengadaan barang dan jasa di calon ibu kota Indonesia ini.
Tekad Arab Saudi untuk berinvestasi di IKN tentu saja menjadi bukti bahwa Indonesia tidak main-main dalam menjalin kerja sama dengan investor. Selain itu hadirnya investor juga menjadi bukti bahwa Perekonomian di Indonesia memang menjanjikan untuk dijadikan destinasi penanaman modal.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute